JDZ-Group
Semua tentang teknik sipil ada disini
Rabu, 13 Juli 2016
Minggu, 10 April 2016
Transportasi dan manajemen transporasi
Pengertian
transportasi
Transportasi
merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal (darimana kegiatan
pengangkutan dimulai) ke tempat tujuan (kemana kegiatan pengangkutan diakhiri).
Transportasi bukanlah tujuan, melainkan sarana untuk mencapai tujuan yang
berusaha mengatasi kesenjangan jarak dan waktu. Unsur-unsur transportasi adalah sebagai berikut :
1. Ada muatan yang
diangkut.
2. Tersedia kendaraan
sebagai pengangkutnya.
3. Ada jalanan yang
dapat dilalui.
4. Ada terminal asal
dan terminal tujuan.
5. Sumber daya manusia
dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi tersebut.
Manajemen
transportasi
Sistem manajemen
transportasi (english: transportation management system) adalah rangkaian
sistem atau pengelolaan terhadap moda transportasi oleh suatu kelompok atau
golongan.
Jasa transportasi
merupakan salah satu faktor pemasukan (input) dari kegiatan produksi,
perdagangan, pertanian, dan kegiatan ekonomi lainnya. Manusia sangat
membutuhkan transportasi untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sangat beraneka
ragam yang umumnya berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Kemudahan yang
diperoleh karena transportasi bagi manusia adalah mudahnya mengatasi jarak
antara sumber daya manusia dengan sumber daya alam atau barang produksi yang
dibutuhkan manusia yang terletak pada masing-masing geografi.
Karena begitu
pentingnya transportasi bagi kehidupan manusia, maka perlu dilakukan
pengelolaan atau manajemen transportasi yang baik. Pada umunya, manajemen
transportasi menghadapi tiga tugas utama:
1. Menuyusun rencana dan program untuk mencapai
tujuan dan misi organisasi secara
keseluruhan.
2. Meningkatkan
produktivitas dan kinerja perusahaan.
3. Mengoperasikan
angkutan secara garis besar.
Manajemen transportasi dapat ditinjau dari
dua sisi yaitu:
1)
Manajemen
transportasi dalam industri atau perusahaan.
2)
Manajemen
transportasi dalam masyarakat (public transport).
Sedangkan jenis alat transportasi yang sudah
umum dikenal yaitu meliputi:
1.
Angkutan
jalan raya.
2.
Angkutan
kereta api.
3.
Angkutan
laut.
4.
Angkutan
udara.
5.
Angkutan
pipa.
6.
Angkutan
gabungan (kontainerisasi).
Tiap moda
transportasi memiliki keunggulan dan kelemahan ditinjau dari berbagai
pertimbangan, contohnya transportasi laut memiliki keunggulan biaya yang lebih
rendah, namun lambat dibandingkan dengan transportasi udara yang cepat namun
dengan biaya yang lebih tinggi.
Transportasi
manajemen harus bisa menentukan moda transportasi yang akan digunakan sesuai
dengan situasi. Pertimbangan dalam memilih transportasi bisa dilihat dari
beberapa hal:
1. Tarif.
2. Kehandalan.
3. Perlu atau tidaknya
moda tambahan.
4. Kerugian, kerusakan
dan proses komplain.
5. Kondisi internal
perusahaan angkut.
Keputusan distribusi oleh transportasi sebagai
berikut:
1.
Produk.
2.
Harga.
3.
Pasar
yang dituju.
4.
Pembelian.
5.
Fasilitas
lokasi.
Transportasi adalah
salah satu kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia, yakni
dengan mengalokasikan barang dari satu tempat ke tempat lain yang berbeda, maka
sangat perlu adanya perusahaan yang mampu memfasilitasi keperluan transportasi
ini. Menurut ahli manajemen, manajemen memiliki beberapa fungsi yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan evaluasi.
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah
skema kegiatan atau cara yang dirumuskan sebelum melakukan kegiatan agar tujuan
dapat tercapai dengan maksimal. Dalam bagian ini akan dijelasakan proses
pernecanaan pada perusahaan angkutan bermotor dalam menyediakan jasa angkutan
kepada masyarakat. Proses pernecanaan ini akan dimulai dengan merencanakan
kapasitas bus, penentuan jumlah kendaraan dan pendapatan, penjadwalan bus,
kinerja dan standar pelayanan.
Sebagai perusahaan
yang bergerak dibidang jasa transportasi, maka perlu adanya perencanaan yang
meliputi hal sebagai berikut:
1)
Area
dan gedung pengoprasian. Yakni merencanakan tempat yang strategis sebagai pusat
pengaturan kendaraan, meliputi kantor sekretariatnya, lokasi parkir resmi
seluruh armada, dan tempat reparasi dan alat-alat pendukung lainnya.
2)
Kapasitas.
Yakni dengan mengetahui terlebih dahulu kuantitas trayek atau rute yang biasa
jadi tujuan masyarakat. Dengan mengetahui kuantitas rute, maka dapat
diperkirakan berapa jumlah armada bus yang akan dioperasikan dan jadwal
perjalanan.
3)
Penentuan
jumlah kendaraan dan waktu perjalanan. Yakni menentukan jumlah kendaraan yang
dioperasikan dalam satu hari. Karena membutuhkan modal besar, pihak bus harus
berusaha memperkecil kuantitas bus yang diperlukan agar lebih efisien. Dan
pengaturan waktu perjalanan yang tepat adalah hal yang bisa memperkecil
kuantitas bus yang akan dioperasikan agar tidak terjadi kelebihan armada.
4)
Koneksi
dan sosialisasi. Koneksi adalah orang atau lebaga yang diharapkan dapat
berpartisipasidalam perusahaan jasa transportasi, dan sosialisasi sangat
dibutuhkan agar saat perusahaan beroperasi, masyarakat sudah mengetahui maksuda
dan tujuan didirikannya perusahaan jasa transportasi tersebut.
5)
Perekrutan
karyawan. Setelah segala persiapan sudah selesai, selanjutnya adalah
mempersiapkan karyawan yang akan bekerja dalam perusahaan, berupa: manajer/
direktur, staff administrasi dan sekretaris, staff emasaran, staff operasi,
security dan staff umum.
2. Pengorganisasian (organizing)
Sebenarnya sistem
pengorganisasian sudah dilakukan dari awal, tapi pemakalah disini menitik
beratkan khusus pada pengorganisasian dalam pengelolaan fasilitas dan
pelayananan dengan mengesampingkan hal-hal lain yang juga dibilang sistem
organzing.
Pengorganisasian
(organizing) adalah proses dalam manajemen yang berupa pengawasan dan
penugasan, hal ini disebabkan pembagian kerja secara vertikal maupaun
horizontal, tapi itu semua tidak lepas dari prosedur, proses dan tujuan yang
hendak dicapai dalam rangka kerjasama, yang diawali dengan pembuatan struktur
organisasi, lalu dilanjutkan dengan prosesi penempatan staff.
3. Pengawasan (controlling)
Pengawasan merupakan
kegiatan pokok dari manajemen agar segala pekerjaaan dapat dilaksanakan sesuai
dengan rencana dan ketentuan yang telah digariskan. Pengawasan harus dilakukan
secara sitematis dan terus-menerus demi terhindarnya penyimpangan dan
masalah-masalah lain yang akan timbul. Dan yang terpenting adalah pengawasan
bukan hanya sekadar dengan kekuatan saja, tapi harus sesuai dengan fungsi dan
sistemnya agar tidak sia-sia. Pengawasan bisa dilakukan di bagan-bagan,
formulir-formulir, nota-nota, laporan-laporan, kunjungan-kunjungan, dan apakah
smua itu sesuai dengan peraturan dan norma yang berlaku. Dan hasil dari
pengawasan itu akan dapat diambil suatu penilaian atau evaluasi.
4. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi bertujuan
untuk mengetahui sampai dimana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai,
kegiatan mana yang beum diselesaikan datau yang sedang dalam proses
penyelesaian dan kendala-kendala apa yang diahadapi serta merumuskan strategi
untuk mengantisipasi kesalahan-kesalahan yang terjadi. Kegiatan evaluasi
meliputi:
1)
Mempelajari
perkembangan usaha atau kegiatan secara terus-menerus dengan cara-cara
pemantauan.
2)
Mengadakan
pengukuran tingkat keberhasilan sesuai dengan program tertentu.
3)
Mengadakan
berbagai usaha untuk memecahkan hambatan-hambatan yang timbul demi kelancaran
kegiatan yang dijalani.
Organisasi dibidang
jasa sekalipun harus mengetahui permasalahan yang ada baru bisa mencarikan
solusi yang akan diambil guna menyelesaikan maslaha tersebut. Sifat perbaikan
bisa berupa pengarahan, bimbingan dan petunjuk. Begitu juga evaluasi, ia
bersifat dimensional, artinya bukan hanya melihat ke belakang dengan
menegevaluasi apa yang terjadi, tapi juga perkiraan yang akan terjadi di masa
depan.
Manajemen sistem
transportasi ( MST ) :
Suatu konsep perencanaan dan kebijakan
transportasi perkotaan yang bertujuan :
-.
mempertinggi efisiensi
-.
optimasi sistem dan jaringan transportasi yang ada
dengan
orientasi: jangka pendek; jangka menengah dengah beaya yang relative murah.
Karena
mengoptimalkan jaringan fasilitas transport yang ada, maka tujuan MST ada 5 bagian / kelompok :
1.
Mempertahankan dan meningkatkan kualitas jasa
pelayanan transportasi yang ada
2.
Mempertinggi efisiensi transportasi yang ada
3. Menekan beaya peningkatan
kwalitas dan efisiensi sistem transportasi yang ada
4. Meminimkan dampak
lingkungan dari adanya jasa transportasi dan fasilitas transportasi yang ada
5. Informasi dampak sosial dan
ekonomi yang positif dan mengurangi dampak negatif dari fasilitas transportasi
yang ada.
Keterangan
:
ad 1.
Peningkatan kwalitas jasa pelayanan
·
memperpendek waktu tempuh pergerakan
·
mengurangi beaya tempuh pergerakan
·
mempertinggi keselamatan pergerakan
·
mempertinggi keamanan
· memperbaiki kenyamanan dan
kemudahan fasilitas transportasi yang ada
· memperbaiki kehandalan
fasilitas transportasi yang ada.
ad 2. Mempertinggi
efisiensi
·
mengurangi pemakaian kendaraan/ mobil pribadi
·
pemakaian kendaraan umum ditingkatkan
· pemakaian sepeda angin dan
pejalan kaki
·
mempertinggi kapasitas transportasi yang ada
ad 3.
Menekan beaya dan efisiensi sistem
·
memkan beaya investasi/ capital
·
menekan beaya operasi
ad 4. Meminimkan dampak lingkungan
·
mengurangi kebisingan
·
mengurangi polusi udara
·
mengurangi penggunaan energi/ penghematan BBM
ad 5. Informasi dampak
sosial yang positif
·
pelayanan tranportasi khusus pada segolongan
masyarakat yang kurang beruntung ( missal Cacat )
· distribusi pelayanan dan
beaya transportasi yang lebih merata dan adil.
·
mengurangi penggusuran , dsb.
SRATEGI DAN TAKTIK (
INSTRUMEN) MST
Strategi MST :
sebagai
katagori atau klasifikasi kegiatan untuk mencapai hasil pengaturan sistem
transportasi yang diperlukan insptrumen/ taktik
Instrumen
/ taktik :
aksi
atau kegiatan MST yang spesifik didalam
katagorinya
Strategi MST dapat dibagi menurut :
-. lokasi titik (spot)
-. fasilitas ruas yang ada
-. koridor atau
-. kawasan tertentu.
Langganan:
Komentar (Atom)